Hati atau liver merupakan salah satu organ yang berperan penting dalam tubuh.
Sebab, organ tubuh yang satu ini bertugas melakoni peran-peran esensial dalam tubuh, seperti metabolisme, penyimpanan energi, dan penyaringan limbah tubuh.
Akan tetapi, organ liver pun dapat mengalami gangguan sehingga memengaruhi fungsinya atau yang dikenal dengan sebutan penyakit liver.
Walaupun semua orang berpotensi mengalami penyakit liver, tetapi peminum atau pecandu alkohol berat menjadi kelompok yang paling rentan mengalami penyakit liver.
Selain itu, berikut adalah kondisi-kondisi yang mendukung terjadinya gangguan atau penyakit liver: 1.
Menato atau tindik badan dengan jarum yang tidak steril 2.
Menggunakan jarum bekas 3.
Berhubungan seks tanpa menggunakan perlindungan terhadap infeksi menular seksual 4.
Diabetes atau kolesterol tinggi 5.
Memiliki riwayat keluarga penyakit hati 6.
Obesitas 7.
Risiko pekerjaan yang memiliki kemungkinan terkena cairan darah dan cairan tubuh lain 8.
Terkontaminasi racun atau pestisida 9.
Konsumsi suplemen atau herbal tertentu, terutama dalam jumlah besar 10.
Konsumsi obat-obatan tertentu dengan alkohol 11.
Overdosis obat tertentu Melansir mayoclinic.org, penyakit liver memiliki gejala atau tanda-tanda yang mengiringinya.
Gejala-gejala yang timbul antara lain mata tampak kekuningan (ikterus), sakit perut dan bengkak, bengkak di tungkai dan pergelangan kaki, kulit yang gatal, warna urine gelap, warna fases pucat, kelelahan kronis, mual atau muntah, kehilangan selera makan dan kecenderungan mudah memar.
Dikutip my.clevelandclinic.org, beberapa jenis penyakit liver dapat meningkatkan risiko terkena kanker hati.
Apabila tidak segera mendapat penanganan, penyakit liver tersebut akan terus mengggerogoti liver dan berpotensi mengalami kerusakan liver yang parah.
Hal ini pun tidak menutup kemungkinan berkembangnya sirosis (jaringan parut) dan berujung mengalami gagal hati.
Setidaknya terdapat sejumlah tes yang membantu mendiagnosis penyakit liver di dalam tubuh.
Pertama, tes darah yaitu dengan mengukur kadar enzim hati dalam darah Anda.
Kedua, tes pencitraan yaitu mendeteksi tanda-tanda kerusakan, jaringan parut atau tumor di liver melalui CT Scan atau MRI.
Ketiga, biopsi hati yaitu menggunakan jarum tipis untuk mengambil sampel kecil jaringan hati untuk memeriksa tanda-tanda kerusakan dalam liver.
NAOMY A.
NUGRAHENI