Gangguan kepribadian skizoid ingin menghindari aktivitas sosial.
Kecenderungan skizoid menghindari interaksi dengan orang lain.
Suka menyendiri dan tak mempunyai keinginan membangun hubungan dengan orang lain.
Orang yang mengalami gangguan kepribadian skizoid kemungkinan mampu bekerja secara baik dalam pekerjaan yang menyendiri.
Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, Fifth Edition atau DSM-5 mendefinisikan skizoid sebagai pola gangguan fungsi sosial.
Mengutip Verywell Mind, orang yang mengalami skizoid cenderung jarang mau berteman.
Itu sebabnya, sulit bekerja di posisi yang membutuhkan banyak interaksi sosial atau keterampilan orang lain.
Ia cenderung menyukai bidang pekerjaan yang hanya dikerjakan oleh dirinya.
Merujuk Mayo Clinic, ciri umum skizoid ditandai sikap tak menikmati hubungan dekat dengan orang lain.Merasa diri tidak bisa mendapat kesenangan ketika bersama orang lain.
Mengalami kesulitan mengekspresikan reaksi tepat terhadap situasi.
Tampak acuh dan dingin secara emosional di hadapan orang lain.
Kurang motivasi, tujuan, dan tidak bereaksi terhadap pujian maupun kritik dari orang lain.
Gejala gangguan skizoid biasanya mulai tampak dan berkembang semasa dewasa.
Walaupun begitu, beberapa kasus juga menemukan kondisi itu dialami semasa kanak-kanak.
Merujuk Cleveland Clinic, gangguan skizoid termasuk kondisi yang sulit dipahami.
Para peneliti terus meneliti dugaan penyebab skizoid.
Faktor lingkungan mempengaruhi berkembangnya kepribadian skizoid.
Orang yang skizoid biasanya dipengaruhi lingkungan yang kurang pengasuhan emosional.
Pola pengasuhan secara emosional yang dingin mempengaruhi semasa kanak-kanak.
Pola pengasuhan yang lalai dan abai selama masa kanak-kanak mempengaruhni perkembangan skizoid.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.