Latest Post

Soul Food Fort Worth TX: Menghidupkan Kembali Cita Rasa Autentik di Texas 10 Paket Tour Luar Negri Terbaik dan Terpercaya

Ketika salah satu pasangan merasa tak cocok, tapi tetap melanjutkan hubungan tanpa penolakan menandakan perilaku curving.

Mengutip Women’s Health, curving istilah baru dari pola yang lama.

Seseorang yang melakukan tindakan curving sebenarnya tidak menyukai pasangannya, tapi ia memilih untuk tidak menyatakan penolakan atau memilih bersikap ambigu.

Mengutip Urban Dictionary, curving jalinan pasangan yang perlahan menjadi hubungan satu arah.

Sebagian besar percakapan dalam hubungan itu hanya dilakukan satu orang.

Mengutip Your Tango, berikut beberapa ciri-ciri dari seseorang yang melakukan tindakan curving terhadap pasangannya.

1.

Berbelit-belit Menyembunyikan perasaan dengan berbagai alasan yang berbelit-belit.

Contohnya sengaja tidak membalas pesan selama beberapa hari dengan beragam alasan yang tak masuk akal.

Setelah itu, membalas pesan secara intens untuk membuat pasangannya kembali berharap kepadanya.

2.

Sering memohon maaf Saat pertama kali membalas pesan akan memulai berucap maaf sambil membuat berbagai alasan agar berempati kepadanya.

Tak seperti pasangan yang benar-benar sibuk, seorang curver akan melakukan hal ini secara terus-menerus hingga menjadi kebiasaan.

3.

Banyak berjanji Setelah memohon maaf, maka pasangannya akan merasa kasihan.

Seorang curver akan membuai dengan berbagai janji manisnya sebagai penebus kesalahannya.

Namun, semakin menunggu curver menepati janjinya, makin merasa kecewa, karena sebenarnya ia memang tidak benar-benar berniat untuk bertemu.

4.

Membatalkan secara mendadak Setelah pasangan membuat kesepakatan kapan akan bertemu, curver biasanya akan membatalkan janji pada ujung waktu.

Itu untuk membuat kesan telah terjadi hal yang genting.

Selalu dilakukan berulang-ulang.

5.

Membuat harapan tak jelas Perilaku curving enggan menolak secara langsung untuk mencegah pasangannya terluka.

Tapi, ia juga tak tahu cara untuk mengakhiri hubungan.

Menurut dia, lebih baik membuat pasangannya merasa berharap daripada menjadi terluka.

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *