Cabut gigi kerapkali dijadikan sebagai alternatif untuk mengatasi sakit gigi.
Selain itu, cabut gigi menjadi alternatif ketika tidak ada jalan lain untuk mengobati gangguan pada gigi.
Namun, bagi sebagian orang, cabut gigi adalah hal yang mengerikan, baik untuk kalangan anak-anak maupun dewasa.
Meskipun demikian, apabila tidak memungkinkan, cabut gigi pun tidak diperbolehkan.
Berikut adalah kondisi-kondisi gigi yang memerlukan proses cabut gigi: 1.
Penyakit gusi Dikutip webmd.com, radang jaringan gusi dapat memperluas rusaknya jaringan di sekitar gigi dan tulang penunjangnya.
Kondiai ini apabila dibiarkan secara terus menerus menyebabkan gigi goyang sehingga menurunkan fungsi gigi.
Oleh sebab itu, pencabutan gigi perlu segera dilakukan.
2.
Gigi tidak beraturan Melansir my.clevelandclinic.org, dokter gigi akan menganjurkan proses cabut gigi ketika susunan gigi yang tidak beraturan.
Hal ini membuat rongga mulut terlihat ‘sesak/penuh’ karena rahang mengalami keterbatasan dalam menampung semua gigi.
Selanjutkan, pemasangan gigi akan dilakukan supaya gigi menjadi rapih.
Cabut gigi bertujuan untuk memperluas ruang rahang untuk bergeser.
3.
Infeksi Dilansir docdoc.com, infeksi bakteri menjadi kondisi berikutnya untuk melakukan pencabutan gigi.
Senan, infeksi menyebabkan gigi berlubang.
Apabila tidak diatasi maka infeksi akan meluas hingga ke lapisan gigi paling dalam (saraf) yang berisiko sebabkan saraf gigi mati.
4.
Risiko infeksi Kondisi-kondisi tertentu menyebabkan seseorang mudah mengalami infeksi.
Mengutip leetrevinodental.com, seseorang yang sedang menjalani kemoterapi atau setelah transplantasi organ menjadi rentan akan infeksi.
Untuk terhindari dari risiko ini, termasuk risiko gigi berlubang, pencabutan gigi dijadikan sebagai alternatif.
NAOMY A.
NUGRAHENI